Rabu, 10 Oktober 2012

Renungan IDUL QURBAN

Kambing Kribro

Seorang pedagang hewan qurban berkisah tentang pengalamannya, Seorang ibu datang memperhatikan dagangan saya. Dilihat dari penampilannya sepertinya tidak akan mampu membeli. Namun tetap saya coba hampiri dan menawarkan kepadanya, 

“Silahkan bu…”, [lantas ibu itu menunjuk salah satu kambing termurah sambil bertanya],
”kalau yang itu berapa Pak?”.
“Yang itu 700 ribu bu,” [jawab saya].
“Harga pasnya berapa?”, [Tanya kembali si Ibu].
“600 deh, harga segitu untung saya kecil, tapi biarlah .

“Tapi, uang saya hanya 500 ribu, boleh pak?”, [pintanya].

Waduh, saya bingung, karena itu harga modalnya,akhirnya saya berembug dengan teman sampai akhirnya diputuskan diberikan saja dengan harga itu kepada ibu tersebut. Sayapun mengantar hewan qurban tersebut sampai kerumahnya, begitu tiba dirumahnya,“Astaghfirullah……, Allahu Akbar…, terasa menggigil seluruh badan karena melihat keadaan rumah ibu itu. Rupanya ibu itu hanya tinggal bertiga, dengan ibunya dan puteranya dirumah gubug berlantai tanah tersebut. Saya tidak melihat tempat tidur kasur, kursi ruang tamu, apalagi perabot mewah atau barang-barang elektronik,Yang terlihat hanya dipan kayu beralaskan tikar dan bantal lusuh. Diatas dipan, tertidur seorang nenek tua kurus.